Pada dasarnya ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial.
Hal tersebut disebabkan objek yang dibahas adalah manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Ilmu ekonomi terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu ilmu
ekonomi mikro dan makro. Ilmu ekonomi mikro
mempelajari ekonomi secara individu, misalnya perilaku konsumen dan produsen.
Aspek analisisnya, antara lain :
1.
Analisis
biaya dan manfaat
2. Teori permintaan dan penawaran
3.
Elastisitas
4.
Bentuk-bentuk
pasar
5.
Industri
6.
Teori
biaya nilai guna (perilaku konsumen)
7.
Teori
produksi (perilaku produsen)
Ilmu ekonomi makro
mempelajari perilaku masyarakat (negara/bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya (
masalah agregat). Ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi secara agregat. Aspek
analisisnya, antara lain:
1.
Pendapatan
nasional
2.
Neraca
pembayaran dan kurs valuta asing
3.
Kesempatan kerja
4.
Inflasi
5.
Pengangguran
6.
Investasi
7.
Pertumbuhan
ekonomi
8.
Suku
bunga dan perkembangan pasar saham
Adapun pengembangan dari ilmu ekonomi makro meliputi
ekonomi moneter, ekonomi politik, dan ekonomi pembangunan. Di dalam menyusun
APBN, pemerintah selalu menggunakan berbagai asumsi ekonomi makro. Hal tersebut
berkaitan dengan berbagai penerimaan yang akan diperoleh maupun pengeluaran
yang akan dilakukan oleh negara. Variabel ekonomi makro sangat menentukan
besarnya penerimaan dan pengeluaran negara, termasuk dana perimbangan serta
besarnya pembiayaan anggaran. Adapun asumsi ekonomi makro sebagai dasar dalam
menyusun APBN adalah:
a)
Pertumbuhan
ekonomi (dalam persen)
b)
Tingkat
inflasi (dalam persen)
c)
Nilai
tukar rupiah (dalam Rp/US$)
d)
Suku
bunga SBI-3 bulan (dalam persen)
e)
Harga
minyak mentah (dalam US$/barel)
f)
Produksi
minyak (juta barel/hari)
“NAH ITULAH SEDIKIT PERBEDAAN ANTARA
EKONOMI MIKRO DENGAN EKONOMI MAKRO SEMOGA BERMANFAAT :D”